Industri Nasional Masih Kesulitan Produksi
Tingginya angka impor bahan baku industri dan melemahnya nilai tukar rupiah masih meyulitkan industri nasional untuk tumbuh. Produksi indistri lokal belum beranjak naik di tengah lesunya perekonomian nasional.
Demikian diutarakan Anggota Komisi VI DPR RI Lili Asdjudiredja (dapil Jabar II) saat rapat kerja dengan Menteri Perindustrian Saleh Husin, Selasa (9/6). Rapat yang dipimpin Ketua Komisi VI Achmad Hafisz Tohir itu, banyak mengkritisi kinerja Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Menurut Lili, selama ini impor bahan baku industri masih sangat tinggi, mencapai 76 persen.
Sementara impor barang-barang produksinya, lanjut politisi Golkar tersebut, masih mencapai 17-16 persen. “Industri kita mengalami kesulitan dengan angka impor yang tinggi ditambah nilai rupiah yang sudah mencapai Rp13.400,” ungkap Lili lagi. Untuk itu, industri bahan baku di dalam negeri perlu ditambah.
Seperti diketahui, Kemenperin sendiri merilis informasi bahwa 64 persen industri di Indonesia sangat bergantung pada bahan baku impor. Fakta ini tentu tidak menguntungkan, karena harganya akan bergantung pada fluktuasi kurs rupiah terhadap dollar Amerika.(mh)/foto:iwan armanias/parle/iw.